8 Cara Pekerja Konstruksi Menjaga Kesehatannya

Pekerja konstruksi

Mengembangkan infrastruktur yang mendukung rumah, sekolah, jalan raya, dan jembatan kelas=”id91″ kita sangat bergantung pada pekerja konstruksi. Namun, bahaya serius bagi kesehatan dan keselamatan mereka terkait dengan profesi ini.

Seseorang tidak dapat melebih-lebihkan pentingnya mengutamakan kesehatan dan keselamatan karyawan. Pekerja dapat mengurangi kemungkinan cedera dan meningkatkan seluruh standar hidup mereka dengan mengambil tindakan untuk menjaga kesehatan fisik mereka. Selain itu, karyawan yang sehat dan bahagia memberikan hasil yang lebih baik untuk proyek konstruksi dan komunitas yang mereka layani.

Pada artikel ini, kita akan melihat beberapa pendekatan yang layak bagi pekerja konstruksi untuk menjaga kesehatan mereka di lokasi kerja mereka.

1. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur

Sumber: utphysicians.com

Pemeriksaan rutin memungkinkan karyawan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan sebelum memburuk dan menjadi lebih sulit untuk diobati. Pekerja konstruksi sering terpapar bahaya di tempat kerja, termasuk debu, bahan kimia, dan kebisingan, yang dapat merusak kesehatan jangka panjang mereka.

Tenaga kesehatan profesional dapat melakukan pemeriksaan fisik, meninjau rekam medis pasien, dan meminta tes untuk memeriksa masalah kesehatan. Ini dapat melibatkan, antara lain, tes darah dan penilaian kesehatan paru-paru dan pendengaran. Praktisi kesehatan juga dapat memberikan saran untuk menjaga kesehatan seseorang dalam kondisi yang baik dan mencegah cedera dan penyakit.

Misalnya, paparan asbes di kalangan pekerja konstruksi meningkatkan risiko mesothelioma, penyakit yang memengaruhi lapisan jantung, perut, dan paru-paru. Karena mesothelioma membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang, gejala mungkin baru muncul setelah penyakit menyebar. Namun, jika ditemukan lebih awal, mesothelioma dapat ditangani dengan bantuan pembedahan, kemoterapi, dan perawatan lainnya. Karyawan dengan mesothelioma juga bisa terkena ganti rugi dengan menghubungi seorang pengacara mesothelioma.

2. Kenakan alat pelindung

alat pelindung
Sumber: haspod.com

Alat pelindung membantu mengurangi kemungkinan cedera akibat benda jatuh, alat pemotong, dan bahaya lain di lokasi kerja. Topi pelindung, kacamata pelindung, alas kaki berujung baja, sarung tangan, dan penyumbat telinga adalah contoh contoh alat pelindung. Peralatan ini memungkinkan pekerja menyelesaikan tugasnya dengan lebih percaya diri dan efektif sambil menurunkan risiko cedera.

Mengenakan alat pelindung juga dapat membantu membatasi paparan terhadap elemen yang berpotensi berbahaya seperti debu, bahan kimia, dan kebisingan, yang dapat mengakibatkan dampak negatif jangka panjang pada kesehatan karyawan.

Alat pelindung diri, biasa disebut sebagai “APD”, adalah peralatan yang dipakai untuk meminimalkan paparan bahaya yang menyebabkan cedera dan penyakit serius di tempat kerja. Cedera dan penyakit ini dapat terjadi akibat kontak dengan bahan kimia, radiologis, fisik, listrik, mekanik, atau bahaya lain di tempat kerja. Alat pelindung diri dapat mencakup barang-barang seperti sarung tangan, kacamata dan sepatu keselamatan, penyumbat telinga atau penutup telinga, topi keras, respirator, coverall, rompi, dan setelan seluruh tubuh.

3. Praktekkan kebersihan yang baik

kebersihan
Sumber: kinetikwellbeing.com

Ini melibatkan mengambil langkah-langkah dasar seperti mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan atau minum dan setelah menggunakan kamar kecil. Pekerja konstruksi juga harus menahan diri untuk tidak berbagi barang pribadi seperti handuk atau botol air dengan rekan kerja mengurangi bahaya penyebaran virus. Mereka juga harus membuang tisu bekas dan melindungi mulut dan hidung mereka saat batuk atau bersin.

Kebersihan yang baik juga mencakup sering mandi dan berganti pakaian baru setelah hari kerja yang berkeringat dan berdebu. Ini dapat mengurangi terjadinya kontaminasi kulit dan masalah medis terkait lainnya dengan mencegah perkembangan residu, tanah, dan kotoran lainnya pada kulit.

4. Bawa bekal makan siang berprotein

makan siang
Sumber: momtomomnutrition.com

Protein itu penting untuk menjaga dan memperbaiki otot dan membantu Anda merasa kenyang dan puas lebih lama. Menyiapkan makan siang yang mencakup jenis makanan kaya protein seperti ayam bakar, kalkun, ikan, tahu, kacang-kacangan, dan biji-bijian, sayuran, dan lemak baik, akan memberi tubuh Anda energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan hari kerja yang sibuk.

5. Istirahatlah

Beristirahatlah pekerja konstruksi
Sumber: dreamtime.com

Beristirahat membantu mencegah kelelahan, mengurangi stres, dan meminimalkan risiko cedera. Istirahat singkat lima hingga sepuluh menit setiap jam dapat bermanfaat bagi fisik dan kesejahteraan mental dan dapat membantu mencegah gangguan muskuloskeletal.

Istirahat lebih lama dari 30 menit atau lebih dapat membantu Anda mengisi ulang dan meregangkan tubuh Anda. Selain itu, istirahat dapat meningkatkan konsentrasi dan produktivitas, karena pekerja dapat kembali ke tugas mereka dengan fokus baru.

6. Hindari cedera stres yang berulang

RSI terjadi ketika gerakan yang sama dilakukan berulang kali dalam waktu lama, menyebabkan ketegangan pada otot, tendon, dan saraf. Untuk menghindari RSI, pekerja konstruksi dapat melakukan hal berikut:

  • Mereka harus meregangkan otot mereka saat istirahat untuk mencegah kekakuan dan kelelahan
  • Mereka harus menggunakan teknik yang tepat saat mengangkat dan membawa benda berat untuk menghindari ketegangan pada otot punggung dan leher
  • Mereka harus menggunakan alat dan perlengkapan yang dirancang secara ergonomis yang mengurangi ketegangan pada persendian dan otot mereka
  • Mereka harus menjaga bahu mereka tetap rileks dan punggung mereka lurus saat bekerja untuk menjaga postur tubuh yang benar

7. Tetap terhidrasi

Pusing, kelelahan, kram otot, dan kelelahan hanyalah beberapa masalah kesehatan akibat dehidrasi. Karenanya pekerja konstruksi harus minum cukup air di siang hari dengan sengaja. Packing banyak air bersih dan cairan kaya elektrolit, seperti minuman olahraga atau air kelapa, untuk mengganti cairan yang hilang adalah salah satu cara untuk mencapainya. Meski tidak merasa dehidrasi, mereka harus mengonsumsi air yang cukup sebelum, selama, dan setelah bekerja.

8. Tidur yang cukup

Tidur yang cukup
Sumber: medicalnewstoday.com

Kurang tidur menempatkan pekerja konstruksi pada peningkatan risiko kelelahan, yang dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera di lokasi kerja. Sistem kekebalan yang melemah adalah konsekuensi lain dari kurang tidur, yang membuat pekerja konstruksi lebih mudah jatuh sakit atau terluka. Pekerja konstruksi harus memprioritaskan kebiasaan tidur yang baik dengan menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan damai dan berusaha mempertahankan rutinitas waktu tidur yang teratur. Selain itu, pekerja harus menghindari konsumsi kafein menjelang waktu tidur, karena zat ini dapat mengganggu kualitas tidur.

Kesimpulan

Sangat penting untuk memprioritaskan istirahat dan pemulihan, makan makanan seimbang, tetap terhidrasi, memakai alat pelindung diri yang sesuai, dan berolahraga secara teratur agar tetap sehat di tempat kerja. Selain itu, memanfaatkan sumber daya kesehatan mental dan mencari dukungan bila diperlukan juga dapat berkontribusi pada kesejahteraan secara keseluruhan. Dengan menerapkan metode ini, pekerja konstruksi dapat mempertahankan produktivitas tinggi sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka.